Home | Posts RSS | Comments RSS | Login

Renungan Ayah

Sabtu, 29 Januari 2011
Kapankah ayahmu tampak tua didepanmu?

Sejak kapan kau tersadar bahwa kau sudah beranjak dewasa dan demikian beliau, beranjak tua?

Seorang pria yang mendidikmu dari ketika kau belum jadi apa2, memukulmu ketika kau keterlaluan, menasihatimu ketika kau cenderung salah langkah, tersenyum bangga ketika kau meraih prestasimu...

Kini pria itu telah beranjak tua, tetapi sebagian dari kita tak akan tersadar bahwa dia bukan lah sosok tegar yang selama ini memenuhi kebutuhan kita,menjaga tiap langkah kita, dan selalu ada di semua kegalauan kita...

Apa yang kau butuhkan untuk menyadarinya bahwa dia telah beranjak tua, dia telah menjadi sosok yang harus dilindungi padahal dia yang selama ini melindungimu...

Menjadi sosok yang harus dijaga dan diperhatikan padahal dia yang selama ini menjagamu dan memperhatikanmu...

Dia telah beranjak tua, lihatlah dia, apa yang kau butuhkan untuk benar2 tersadar bahwa dia bukanlah lelaki kuat yang selama ini selalu kau kenal...

Apa yang kau nantikan agar kau tersadar?

Apakah kau menantikan dia terbaring di rumah sakit karena jantungnya tidak lagi kuat setelah selalu berdetak ditiap detik hidupnya selama ini?

Apakah kau menantikan melihatnya shalat sambil duduk,karena dia telah tidak mampu lagi untuk memenuhi seluruh gerakan rutin shalat,sebab kakinya tak kuat lg menopang badannya?

Apakah kau menantikan dia tersungkur di suatu subuh karena penyakit dalam nya yang telah menggerogotinya selama ini, yang bahkan kau tak sadari karena dia tak mengeluhkan nya kepadamu?

Ataukah kau menanti hingga ia dipanggil oleh NYA, hingga semuanya bagimu telah terlambat untuk mengabdi padanya,membalas semua jasa yang telah diberikan nya kepadamu secara ikhlas...

Tataplah wajah ayamu saat ini, apakah kau telah sadar bahwa dia telah beranjak tua seiring waktu,seiring kedewasaan menjemputmu...

Tataplah dia,karena dia masih disini, masih dapat bersenda gurau denganmu walau kau tahu bahwa sakitnya mulai menggerogoti tiap sendinya, tetapi dia tetap berusaha tegar dihadapanmu karena dia hendak mendidikmu selalu,untuk menjadi pribadi yang kuat...


Tataplah dia, sebelum semuanya terlambat, selagi dia masih disini...

Sayangilah dia di sisa hidupnya, karena dia adalah ayahmu...sosok yang membuatmu tegar seperti saat ini...

Semoga kita menjadi anak yang berbakti kepada orang tua kita..aminn

I Love You Dad

0 komentar to Renungan Ayah:

Posting Komentar